Gedung Gelper Perbatasan Simalungun - Tanah Karo, Total Omset Judi, Narkoba dan Kupu kupu Malam Rp 800 Juta Perhari

Dokumentasi suarasumatera.com



harimausumateranews.com - Akibat pemberitaan aktifitas judi diperbatasan Simalungun - Tanah Karo, menuju arah Kabanjahe tepatnya disamping gapura perbatasan, sejumlah pihak mengatakan gedung permainan itu sudah tutup. Tidak diketahui motif pihak yang menyampaikan informasi itu, namun diduga pengakuan tersebut agar media online Suara Sumatera tidak lagi memberitakan aktifitas judi, narkoba, dan dugaan bisnis esek.



“Gara pemberitaan lae itu, sudah tutup gedung judi gelper di perbatasan Tanah Karo - Simalungun. Kandaslah bulanan kawan kawan. Padahal Lae, bagus kali orangnya, baik, ramah, banyak duit dan tidak pelit. ” Ungkap seorang pria bertubuh tegap secara spontan ketika bertemu dengan permainan itu.



Menerima informasi itu, Suara Sumatera turun ke lokasi aktifitas di sekitar gedung tersebut, miris bukannya tutup, jumlah pengunjung pun terlihat semakin ramai. Bila ditotal, sedikikitnya 300 orang pengunjung datang silih berganti. Usut punya usut, ramainya pengunjung di dalam gedung itu dipicu adanya permainan judi dadu yang buka 24 jam dan diduga dikelola pemilik,



“Siapa yang bilang tutup, itu masih utama dan semakin ramai pun. Malah tambah lagi permainan judi dadu. Lengkaplah sudah, ada judi gelper, narkoba, kupu kupu malam dan dadu. ” Ungkap Urba (41) mengaku warga sekitar, Jumat (28/5/2021) sekira pukul 14.00 WIB. Dari pria tersebut, terungkap omset judi dadu di dalam gedung itu mencapai Rp 300 juta perhari “Itu masih judi ya, belum gelper dan penjualan narkoba. Kalau ditotal, omset judi gelper, dadu dan penjualan sabu, dalam sehari omsetnya bisa mencapai Rp 800 juta. ” Katanya lagi.



Sisi lain, warga sekitar penilaian wajar mengapa gedung tersebut tidak tersentuh hukum. Pasalnya, tahapan yang didapat dari permainan ilegal itu, pemilik gedung beromsetRp 800 juta semua,



“Mana mungkin ditutup, omsetnya aja Rp 800 juta. Logikanya, kalau gedung itu ditutup, banyak pihak dirugikan. Bayangkanlah setiap hari puluhan orang mengatasnamakan lembaga masing-masing meminta stabilisasi, ” “Enak aja si TS memberikan, ada Rp 100 ribu, ada Rp 200 ribu. Kalau sama orang penting, berkisar Rp 1 juta sampai 3 juta,



perharinya. Ditotal, habislah bagi Rp 150 - 200 juta. Selebihnya keuntungan dia. ” Ungkap mengaku marga Saragih (49) tak jauh dari lokasi gedung disebuah warung. Sambungnya, aktifitas yang terkait judi itu, warga desak Kapolres dan Kapolda agar segera menutup lokasi tersbut karena dianggap sebagai lapak ilegal dan diberlakukan virus Corona,



“Kami minta agar Kapoldasu dan Kapolres menutup lokasi gedung Gelper itu bang, karena selain lapak ilegal, tidak menutup kemungkinan gedung itu hanya tempat penyebaran virus Corona, sebab daerah disini kan dingin bang.” Imbuh pria bertubuh kekar itu kepada Suara Sumatera.



Kapoldasu Irjen Panca Putra Simanjuntak dan Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo SH SIK, belum dikonfirmasi hingga berita diturunkan ke meja redaksi.



Sebelumnya diberitakan, diperbatasan Simalungun - Tanah Karo, sekitar 500 dari tambang batu, Nagori Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, menuju arah Kabanjahe tepatnya disamping gapura perbatasan, berdiri satu buah gedung bercat biru. Penampakan dari depan gedung, terlihat seorang pria bertubuh tegap berusia baya berpakaian preman duduk diatas kursi seperti pengawasan atau lingkungan sekitar. Dipelataran parkir, puluhan unit mobil terparkir dihalaman seluas lapangan bola. Sesekali, gerombolan pria masuk kedalam gedung. Ada juga penampakan beberapa wanita berpakaian ketat seperti cinta pria yang datang.



Informasi dihimpun dari warga sekitar, ternyata didalam gedung itu ada puluhan meja gelanggang permainan ikan. Selain meja, ratusan orang pria dipastikan berada didalam sedang bermain judi. Penampakan para wanita itu, ternyata memang disengaja pengelola, sebab tugas mereka untuk melayani pria hidung belang saat bermain judi. Pengelola juga menyediakan kamar bagi pemain sebagai tempat pelepas penat dan esksekusi dalam waktu singkat. Selain itu, pengelola juga menyediakan lapak menjual atau berpesta narkotika jenis sabu. Diduga sang bandar bernama SG.



Bandar itu terdata sebagai warga Nagori Sukadame, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun. Lokasi jarak rumah sang bandar dengan gedung Gelper sekitar 2 kilometer menuju arah Kabanjahe.



Saat ini, diketahui pemilik gedung Gelper tersebut diduga bernama Taman Surbakti. Pria tersebut seolah-olah kebal hukum, sebab hingga kini aktifitas ilegalnya tetap berdiri.



Anehnya, informasi pernah dihimpun dari warga sekitar bahwa pada hari Kamis (29/4/2021) sekira pukul 21.00 WIB, tersiar kabar Polres Simalungun sempat berkordinasi dengan Polres Tanah Karo untuk melakukan penggerebekan. Setelah diketahui lokasi bangunan itu berada di Wilkum Polres Tanah Karo, personel Polres Simalungun tidak jadi melakukan penggerebekan. Namun, tak lama berselang, berkisar 10 orang personel Polres Tanah Karo turun kelokasi melakukan penggerebekan lengkap dengan senjata laras panjang.



Setibanya dilokasi, personel Polres Tanah Karo memasuki arena gedung Gelper tersebut. Belum diketahui apa penyebab personil tersebut tidak jadi melakukan penggerebekan, malah, para personil itu terlihat menunggu diluar gedung. 



Editor: Johnson Turnip (suarasumatera.com)



(Jacko/harimausumateranews.com)

Post a Comment

أحدث أقدم
banner