Balita Palestina Jadi Korban Pelemparan Batu Ekstremis Yahudi
PALESTINA–Seorang balita Palestina mengalami cedera di kepala ketika pemukim Yahudi menyerang rumah-rumah warga Palestina dengan batu. Insiden tersebut terjadi di lingkungan Tel Rumeida di Hebron, sebelah selatan kota. Tepi Barat, Sabtu (23/11/2019) kata sumber-sumber lokal.
Ratusan pemukim Yahudi yang dilindungi oleh tentara Israel memaksa masuk ke Kota Tua Hebron, menyerang warga sipil Palestina dan para penjaga toko, meneriakkan kata-kata kotor kepada mereka dan melemparkan batu ke rumah-rumah warga.
Seorang balita bernama Mohammad Hasan Tanina yang berusia 1,5 tahun menjadi korban penyerangan pemukim Yahudi dengan batu hingga kepalanya cedera saat berada di dalam rumah. Balita itu mengalami cedera sedang, dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Ketegangan telah meningkat di kota itu sejak Jumat (22/11/2019) ketika para pemukim ekstremis menyerang rumah-rumah keluarga Palestina di bagian kota yang diduduki, hingga melukai beberapa orang.
Sekitar 800 pemukim ekstremis tinggal di bagian Hebron yang dikontrol Israel, yang dikenal sebagai wilayah ‘H2,’ di antara lebih dari 20.000 warga Palestina.
Pelecehan terhadap warga Palestina di daerah itu sudah menjadi kejadian sehari-hari, terutama setelah kepergian tim pemantauan internasional, Tim Pemantau Sementara Internasional di Hebron (TIPH), sudah ada sejak bulan Februari setelah Israel menolak untuk memperpanjang mandat tim tersebut. []
SUMBER: WAFA
PALESTINA–Seorang balita Palestina mengalami cedera di kepala ketika pemukim Yahudi menyerang rumah-rumah warga Palestina dengan batu. Insiden tersebut terjadi di lingkungan Tel Rumeida di Hebron, sebelah selatan kota. Tepi Barat, Sabtu (23/11/2019) kata sumber-sumber lokal.
Ratusan pemukim Yahudi yang dilindungi oleh tentara Israel memaksa masuk ke Kota Tua Hebron, menyerang warga sipil Palestina dan para penjaga toko, meneriakkan kata-kata kotor kepada mereka dan melemparkan batu ke rumah-rumah warga.
Seorang balita bernama Mohammad Hasan Tanina yang berusia 1,5 tahun menjadi korban penyerangan pemukim Yahudi dengan batu hingga kepalanya cedera saat berada di dalam rumah. Balita itu mengalami cedera sedang, dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Ketegangan telah meningkat di kota itu sejak Jumat (22/11/2019) ketika para pemukim ekstremis menyerang rumah-rumah keluarga Palestina di bagian kota yang diduduki, hingga melukai beberapa orang.
Sekitar 800 pemukim ekstremis tinggal di bagian Hebron yang dikontrol Israel, yang dikenal sebagai wilayah ‘H2,’ di antara lebih dari 20.000 warga Palestina.
Pelecehan terhadap warga Palestina di daerah itu sudah menjadi kejadian sehari-hari, terutama setelah kepergian tim pemantauan internasional, Tim Pemantau Sementara Internasional di Hebron (TIPH), sudah ada sejak bulan Februari setelah Israel menolak untuk memperpanjang mandat tim tersebut. []
SUMBER: WAFA
إرسال تعليق